Entri Populer

Minggu, 29 Maret 2015

Yakinlah, Maka Semua Bisa Oleh : Annisa Siwi Prastiwi



“Ah, aku merasa ini hanya mimpi belaka, menjadi penulis? Kurasa orang seperti aku tak akan mampu. Aku terlalu tinggi menggantungkan impian ini, bahkan jauh dalam pikiranku untuk menafsirkan sebuah kesakitan jika harus terjatuh.” Gerutuku dalam hati.
            Satu pemberitahuan muncul di facebookku, dari Adinda Zetya Salsabila, sekarang fbnya berganti Endang Indri Astuti. Isinya suruh join di group Antologi Es Campur. Setelah aku cari tahu ternyata itu group kepenulisan, sekian lama aku mengabaikan pemberitahuan tersebut. Nyatanya sudah terkubur rapat mimpiku, orang-orang selalu mengatakan baahwa aku tak pantas menjadi penulis. Berteman dengan makian mereka, membuatku semakin down dan bingung harus bagaimana. Lagi-lagi, kak Endang sms aku, ya karena kami sudah mengenal, sebab kami satu perkumpulan Aremania. Dia menanyakan aku suka menulis tidak, beberapa lomba pun juga ditawarkannya. Lagi-lagi pula aku sama sekali tidak menghiraukannya.
            Hari Minggu, paling enak memang jika digunakan untuk CFD’an, cie bahasanya anak muda, padahala intinya cuma jalan-jalan di area perkotaan yang setiap Minggu paginya bebas dari mobil sampai pukul 09:00. Aku kencan sama kak Endang dihari itu, hah kencan? Maklum kita kan AKJ, Aremanita Korwil Jomblowati :D. Dia ngomong panjang lebar masalah group kepenulisan, ah seru campur menyakitkan bagiku. Tapi, entah ada malaikat dari surga Firdaus yang mengajakku bercengkerama melalui ilusi. Apaan ilusi? Anggap saja bayangan. Pokoknya begitulah, jangan banyak tanya ya, takut ngabisin waktu. Tiba-tiba aku tersadarkan, usut punya usut omongannya kak Endang menginspirasi juga. Mulai tarik napas, tiga kali lah biar afdhol.
“Heh kok ngelamun?” gertak kak Endang
“Nggak papa kak, kamu mampu menghipnotisku, aku harus semangat nulis ya buat wujudin mimpiku?” jawabku dengan nada menggebu-gebu
“Iyalah, nggak ada kali jadi penulis instan, emang mie? Kita harus usaha, timbulin semangat, awas aja kalau pulang dari ketemu aku masih nggak mau nulis, jangan harap jadi penulis!!” balas kak Endang sekaligus mengandung nasihat
            Jalanan mulai ramai, aku bergegas kembali ke kota asalku, Ngayogyakarta Hadhiningrat. Lhoh emang tadi dimana? Ngilang ke Klaten bersinar ngapelin kak Endang. Berhenti aku di sebuah rumah makan Ramen, menjelma dulu jadi Naruto. Sambil menikmati Ramen, aku melihat hiasan bunga Sakura yang indah di dinding. Hatiku membatin, “Aku harus kesana!” dan kupikir semua terjadi bila aku menjadi orang sukses, salah satunya sebagai penulis. Benar kata kak Endang, aku tidak boleh punah atas makian, aku bisa menulis kembali, asalkan yakin semuanya akan terlaksana. Cepat-cepat aku membuka facebook, langsung aku join group Antologi Es Campur, eh nggak tahunya nama PJ nya kak Anisa. Widih, namanya sama kayak aku lho, harus lebih semangat ini. Disitulah cikal bakalku untuk membangun kembali mimpiku. Ya, menulis itu menyenangkan, sebab sebagai perwakilan mulut yang tak mampu bicara, dan mampu menyelami dasar logika kita.

Sabtu, 28 Maret 2015



PUISI PELANGI AE TAHAP 7 “KARTINI INDONESIA”
EMANSIPASI
Oleh : Annisa Siwi Prastiwi

1/
Lihat aku manusia tak bertuan, mungkinkah kau rasa perilakumu sekeras bebatuan? Coba tengok sebentar perasaan kami, yang ingin menyelipkan pada hujan tentang musim semi. Bertahun kami terkurung dirumah bambu, tua dan butuh suatu hal baru dari sebuah rambu, dimana mampu mengajak kami membuka mata, atas perlakuan hidup yang tak rata. Kami tercipta dalam hati yang haus, iya haus akan cerita baru jauh dari aus, disitu kami dapat melukiskan harapan, agar perjalanan menjadi lengkap berkecukupan.
2/
Pagar-pagar itu tetap menjulang tinggi, meskipun pagi sudah bertemu pagi, kurasa impian kami hanya akan menggigil mati, penuh dengan racun-racun belati. Suasana layaknya hati yang padam, kembali menata harapan supaya tak padam, ah kami butuh emansipasi, seperti bayi haus akan ASI. Dimana letak kebangkitan? Jika harus bersembunyi dalam menganyam rotan, bahkan kekuasaan berbicara atas kami yang terbelakang, dibawah senja ini kami selalu terkekang. Bunda mana penyelamat cerita tak lengkap? Kalaulah tangan-tangan bengis kelas kakap, merayu dan terus merayu waktu, biar memperlama hancurnya batu, ya mereka berkutat bersama bengunannya, sedang kami hanya bersama mimpi tak berartinya.
3/
Siapakah bunda wanita dengan paras ayu? Mendekat dengan kebijakannya merayu, menyingsingkan aral dihadapan kami, jiwa-jiwa tak berkemanusiaan mulai dibasmi. Sungguh cahanya ini mulai memancar, semakin purnama kurasa  begitu lancar, berarak menuju bulan, kami menatap terbukanya pintu untuk berjalan. Galap ini menghilang kawan, hati kita kini tenang tak perlu rawan, kau tau siapa? Sesederhana beliau yang tanpa apa, berteman bulatan tekad bara api, melengkapi cerita kami begitu rapi. Namamu melekat sayang, telah mengepakkan sayap kami untuk melayang, kau adalah kesuma jiwa, terutama bagi wanita saat ini berhias tawa, tak lepas dari perjuanganmu, ya kau adalah Kartini bagi hidup kami yang mulai teramu.

Sabtu, 21 Maret 2015

Seperti Rembulan tak Selalu Purnama

1/
Bolehkah aku menawar waktu, untuk semua hal yang tak pasti, bolehkah aku menghancurkan batu, hingga tak terborgol dalam arti? Bagaimana aku menanyakan isyarat? Jika terjawab saja melalui penantian yang berat, ah rasanya hari itu sebuah dilema, menyisakan teka-teki direlung sukma. Bagai perjalanan penuh misteri, selalu saja mencoba berlari, kenyataan ini mungkin sulit, berteman permasalahan yang sulit.

2/
Bagaiman datangnya petang? Kalaulah lantas berubah petang, sungguh aku mulai kehilangan kata, layaknya bulan kehilangan purnama, perlahan tak selamanya rata, ah ini tak bisa berlama. Takdir memang memenangkan segala, namun terkadang melumat layaknya serigala, di keridhoan-Mu aku tanpa apa, yang selalu menolah untuk lupa.

Minggu, 08 Maret 2015

PELANGI AE, Total Hadiah 1,7 Juta (Milad AE)

Silahkan klik https://www.facebook.com/groups/107270029373005/

Info Lomba dan Lowongan Kerja - Setelah kemarin ada GA like fans page. Kali ini ada event lagi, khusus buat kalian yang suka tantangan. Event ini diadakan untuk memperingati ultah AE Publishing. Ada 2 event menulis, FF dan Puisi. Pastinya dengan hadiah yang lebih banyak.





Sebelum mulai menulis, yuk baca dulu syarat dan ketentuannya.



Syarat :

1. Bergabung dengan grup Antologi Es Campur.



2. Mengikuti Fans Page sponsor event :

* https://www.facebook.com/anisa.ae.publishing

* https://www.facebook.com/ae.publising

* https://www.facebook.com/nanospraymci.magicstick

* https://www.facebook.com/pages/Arayuna/1460000584272369

* https://www.facebook.com/pages/Adria16/142195635869126

* https://www.facebook.com/Echa.Dynasty.AKa (diadd FB-nya, tidak ada FP)

* https://www.facebook.com/IkaMitayanicom

* https://www.facebook.com/radindra14

* https://www.facebook.com/dapursehat.bunda

* http://m.facebook.com/pages/VamitaShop/1466999700205623

* https://m.facebook.com/HidaButik?ref=bookmark





3. Mengikuti twitter sponsor event :

* https://twitter.com/anis_sa_ae

* https://twitter.com/AePublishing

* https://twitter.com/arayunaa

* https://twitter.com/@ariasiliwangi

* https://twitter.com/echaquick

* http://twitter.com/IkaMitayani

* https://twitter.com/radindrarahman

* https://twitter.com/rahayu_sp

* https://twitter.com/VamitaShop

* https://twitter.com/Tri_Nurhidayati



4. Membagikan informasi ini melalui blog, wordpress, atau web (bisa copy paste) dan catatan FB (tandai 25 teman dan para sponsor/mention).



5. Memasang banner event di blog dengan menautkan link postingan ini selama event berlangsung. Jika memakai FB, syaratnya harus mengganti PP dengan foto banner di atas.



6. Update di grup ECA dan syarat di atas wajib dipenuhi sebelum mulai mengikuti event.





Ketentuan :
FF/Puisi ditulis selama 1 jam dengan tema yang ditentukan juri. Dilaksanakan dalam 5 minggu, mulai tanggal 1 sampai 29 Maret 2015.
* FF hari Minggu jam 8 malam (4x pada tanggal 1, 8, 15, 22) * Puisi hari Sabtu jam 8 malam (3x tgl 7, 14, 21)
Ditulis pada catatan FB/blog masing-masing. Link tulisan disetorkan pada kolom komentar Fans Page sponsor yang terjadwal pada minggu tersebut. (Karena itu, disyaratkan like FP sponsor). Fans page apa yang bertugas pada hari itu, akan diberitahukan di grup ECA dan FP AE (karena itu, wajib update).
Akan dipilih 15 naskah dalam tiap kategori pada tiap minggunya. Total 105 naskah.
Peserta yang sudah pernah lolos, tidak diperbolehkan untuk ikut lagi pada event minggu depan. Jika sudah pernah lolos FF, tidak diperbolehkan ikut di puisi. Begitu juga sebaliknya.
Final, 105 kontributor menulis FF max 700 kata dengan tema yang diajukan juri pada tanggal 28 Maret jam 8 - 9 malam untuk menentukan 20 penulis terbaik. Jika lewat dari jam 9, maka dianggap gugur. (FF tetap ditulis di blog/catatan FB dan menautkan link)



Hadiah :



*105 Kontributor Terpilih
Naskahnya dibukukan.
Mendapat e-sertifikat.
Mendapat voucher penerbitan 100 ribu.

* 15 Kontributor Terbaik
Paket buku senilai 250 ribu dan diskon 20% untuk pembuatan web di Ikamitayani.com(tidak termasuk domain).
Uang tunai 200 ribu dan diskon 20% untuk pembuatan web di Ikamitayani.com (tidak termasuk domain).
Paket buku senilai 175 ribu dan diskon 20% untuk pembuatan web di Ikamitayani.com(tidak termasuk domain).
Uang tunai 150 ribu.
Glucola senilai 140 ribu.
Glucola senilai 140 ribu.
Glucola senilai 140 ribu.
Dompet Trendy Multifungsi ukuran 17x17 dan bros cantik senilai 100 ribu.
Jilbab cantik senilai 85 ribu.
Sepatu cantik senilai 75 ribu.
1 Scarf seharga 60 ribu.
1 Scarf seharga 60 ribu.
Jilbab cantik senilai 55 ribu.
Lauk kering Mbak Sri senilai 30 ribu.
Lauk kering Mbak Sri senilai 30 ribu

Nah, tunggu apalagi? Siapkan dirimu dengan tema yang disediakan oleh para sponsor pada hari Minggu dan Senin jam 8-9 malam.



* Penilaian :
Isi FF / PUISI : 50%
Syarat ikut event : 50% (Jika diketahui belum memenuhi syarat, maka akan didiskualifikasi)



Note:

1. Buku hasil event ini akan mulai dipre order pada tanggal 5-10 April (sertifikat asli bisa diminta bersamaan dengan buku yang dipesan, seluruh ongkir ditanggung penulis).

2. Buku dikirimkan secara bersamaan pada tanggal 20 April.

3. Jika pre order mencapai 250 buku, ada kemungkinan akan dicetak secara masal.





Event ini disponsori oleh :
http://aepublishing.blogspot.com/
http://www.anisae.com/
http://mc-indonesia.com/sitirokhmah
http://arayuna.blogspot.com/
https://www.prima-mandiri.net/
http://www.ngebray.com/Raisa_Scarf
http://ikamitayani.com/
http://radindra14.blogspot.com/
http://vamitashop.wordpress.com/
http://www.istanabundavian.blogspot.com/
http://hidabutik.blogspot.com/

Senin, 27 Oktober 2014

Aku Akan Pulang


Teriring doa ketika manusia meninggalkan dunia
Dengan berbalut kain kafan sepanjang dua meter
Berpulang ke Rabb-nya menghadap hari penimbangan
Diringi malaikat berbaju putih nan suci
Lalu kapan waktu itu mendatangiku
Dan membawaku menemui Sang Kholiq
Hingga aku melihat surga
Tempat dimana orang yang bertakwa dan beramal sholih

Saat itulah aku merasa bahagia
Karena telah aku tinggalkan dunia yang kotor
Yang penuh dengan kesesatan dan kedzaliman
Juga tangan-tangan kemaksiatan

Bersama batu ikhlasku di dinding-Nya
Bersama marmer berkilau ibadahku di lantai-Nya
Bersama kaca cahaya taubatku di atap-Nya
Bersama kemerlap kebaikanku di jendela-Nya

Maka hapuskanlah pandangan tentang kematian
Rasa takut akan kembali di pelukan-Nya
Hanya satu jalan menuju keindahan
                                Siapkan dari dini menjadi muslim sejati

Kamis, 23 Oktober 2014

Alasanku Jauh dari Gadget

Untuk apa waktumu ? Bermain dengan gadget atau memperbaiki akhlaqmu ? Tanyakan pada hatimu, ketika dalam setiap hari tak mampu merubah memori buruk menjadi kebaikan.
Mungkin lebaran menjadi moment kaya raya bagi yang saudaranya berduit, ya akupun merasakan atmosfernya, haha. Hampir satu juta aku memperoleh uang dari mereka, Alhamdulillah ( perkataan wajib saat segala nikmat menghampiri ).
"Ya ampun mbak, hari gini HP mu nggak ber gadget, kurang gaul mbak." Tanya Serwin
"Emang untungnya gadget tan apa ? Woles saja. " Jawabku singkat.
"Mbak di dalam gadget itu ada fitur-fitur menarik lho... bisa BBM-an, nge game, LINE, KAKAO, WE CHAT, banyaklah mbak :D ."
"Iyes.. ngabisin duit buat beli  paketannya."
"Lhoh itu positifnya, kita dihadapkan dalam sistem management uang."
"Maaf ya management uangku untuk hal-hal yang lebih penting dan NYATA !"
"Nyata??? Maksudnya???"
* Tidak kulanjutkan keterangannya.
Kenapa aku bilang nyata? Menurutku gadget hanya akan mengubah pemikiran kita menjadi maya, Islam itu lebih suka dengan silaturahmi, tetapi sekarang model silaturahminya dengan media elektronik. Senyum simpul dengan keadaan. Pengalaman pahit mungkin pernah aku alami, ketika di suatu perkumpulan aku hanya seorang diri dengan HP jadulku, dan mereka asyik dengan gadgetnya tanpa memperhatikan sekeliling. Ada lagi, ibunya temanku konsultasi tentang psikolog anaknya, kata beliau nilai mata pelajaran anaknya benar-benar di bawah rata-rata. Waktu aku tanya penyebabnya, jawabnya keseringan main gadget. Ya Allah... Astaghfirullah.. saya harus berkomentar apa coba? Kebanyakan orang memang tidak memposisikan gadget secara benar, mereka tergiur akan aplikasi modern. Dan itu bukan tipe saya :)
Sedikit pertanyaan bagi kalian pengguna gadget, jangan lupa di jjawab pada kolom komentar ya? Matur nuwun, terima kasih, thanks, syukron, arigatou, dll.
1. Apa gadget membuatmu telat waktu sholat?
2. Berapa lama kamu berhubungan dengan gadget dan Al-Qur'an dalam sehari?
3. Kalau lagi mainan gadget, tiba-tiba disuruh orang tua, milih mana?
4. Temenmu nggak punya gadget, dan lagi ngobrol sama kamu, tiba-tiba ada BBM terus, sikap kamu bagaimana?

Senin, 20 Oktober 2014

Seberang Pulau

Lambaian dedaunan bersemilir menyapa
Ketika langkahmu rampak nian tak terjamah
Tanpa kata dan waktu seakan bersenandung
Menjawab kesepian dalam serpihan duka
            Berlalu bagai fatamorgana yang musnah
            Terpatri dan harus terputus jua
            Saat mata memejam di pemahaman
            Ketika jiwa terlelah merasuk letih
Salam di kota Jogja tak tersampaikan
Dewa di kota Kalimanta Timur tanpa kabar
Serunai yang berjajarpun berdendang
Antara elegi pertemuan dan perpisahan
            Terdiam aku dalam pengasingan
            Teruji aku dalam kesabaran
            Jarak tanpa komunikasi memecah hati
            Memecah tanya menimbulkan prasangka
Dan ketika perahu telah berlayar ke dermaga
Pertanyaan lalu menguntai penuh harap
Di tepian pohon aku tersadar lalu terbangun
Saat mengerti langkahnyapun belum merapat