Ketika
kamu bicara, kata-katamu hanya bergaung ke seberang ruangan atau sepanjang
koridor. Tapi ketika kamu menulis, kata-katamu bergaung sepanjang zaman.
(
Bud Gardner )
Banyak orang yang bicara tentang menulis suatu karya
sastra, bagaimana tingkat kesulitannya ataupun cara mereka menuangkan
pemikirannya dalam serangkaian kalimat. Bahkan ada pula asumsi bahwa menjadi
penulis itu tidak menyenangkan, lalu bisakah negeri ini melahirkan buku-buku
berbobot bagi generasi bangsa, jika otak-otak tersebut hanya memikirkan sisi
kesusahannya?
Mulailah untuk hal menyenangkan dan berfikirlah pada
tantangan yang menghasilkan kesuksesan. Salah satunya dengan menulis! Bagaimana
caranya? Awali dengan impian, tekad dan kemauan, maka jalanilah prosesnya
seperti pertumbuhan hidup manusia sesuai tahapnhya. Kedua, kuatkanhlah dengan
kerja keras dan doa, buanglah semua pemikiran pesimis dalam dirimu. Ketiga,
lanjutkan dengan disiplin, sebab lebih banyak orang memiliki bakat daripada
disiplin, itulah mengapa disiplin dibayar lebih tinggi. Terakhir, jangan ragu
untuk memulai menulis, rajinlah membaca dan bergaul, sehingga apa yang kamu
dapatkan mampu menjadi ide pada karya tulismu. Mintalah berbagai pendapat orang
lain agar kamu lebih memiliki wawasan luas, jika sudah yakin sebaiknya langsung
di kirim ke penerbit.
Seiring berjalannya waktu, segala yang di tulis akan
mengalir begitu saja bagai air sungai mengalir ke lautan. Tetapi bagi sebagian
orang memunculkan ide itu susah, oleh karenanya perbanyaklah membaca, menjawab
pertanyaan dari orang lain, berdiskusi dengan orang lain dan peka terhadap
lingkungan sekitar. Maka secara perlahan ide-ide baru akan bertaburan di dalam
pemikiranmu. Lantas bagaimana akan nyaman menulis, jika bakat adalah kesabaran
yang panjang? Tidak perlu gelisah, tanpa bakatpun kita bisa menjadi penulis.
Lokasi yang sesuai keadaan hati, peralatan kepenulisan, serta menghindari
kejenuhan, dengan sendirinya melahirkan kenyamanan untuk menulis.
Cukup dengan sikap yang selalu meragukan diri sendiri,
kau akan rugi! Beranikanlah dirimu mengambil semua risiko jika tidak
menginginkan risiko lebih besar itu ada! Bukan zamannya lagi untuk berputus
asa, merasa diri lemah dan tidak memiliki semangat membara. Kita dapat
melakukan apapun sesuai kesukaan, termasuk dalam hal menulis, dimana tingkatan
kategorinya cukup mudah menurut saya. Tetapi jika cara diatas belum
membangkitkan motivasi, maka bayangkanlah keuntungan-keuntungan yang akan kamu peroleh saat sudah di publikasikan,
bahkan terjual banyak.
Uang memang tidak di bawa mati, tetapi hidup kita
membutuhkan uang. Sehingga pekerjaan yang mapan sangatlah penting bagi semua
orang. Begitu pula menjadi penulis, raihan keuntungan luar biasa dapat kita
raih. Kuntungan finansial (ekonomi), mulai dari penerbit membayar karya kita
dan tambahan honor artikel, cerpen, maupun opini yang kini berkisar antara
150.000 sampai satu juta rupiah per naskah. Secara otomatis, pengetahuan kita
meningkat, karena ketika menulis pasti muncul permasalahan-permasalahan baru,
sehingga membutuhkan pemecahan baru pula. Dengan tulisan, kita mampu berbagi
ilmu bersama orang-orang guna menimbulkan kepuasan dan rasa bahagia pada diri.
Bahkan lewat tulisan juga, secara tidak langsung
isi hati kita terungkapkap dalam tulisan tersebut. Keuntungan terakhir, demi
kepopuleran, orang-orang beralih menulis karya sastra.
Ungkapan hati
seorang penulis yang penuh ketulusan dan keikhlasan lebih berharga dari sekedar
kemewahan duniawi. Apa masih takut untuk
menulis? Rubah pemikiran tersebut dari dirimu, lihat mereka para penulis besar, berapa keuntungan di
dapatkannya? Ratih Sang, Salim A. Fillah, Habiburahman El Shirazy, Andrea Hirata,
dan masih banyak lagi, betapa hidupnya luar biasa berkat karya-karya
tulisannya. Andapun bisa seperti mereka, yakinlah!
Taukah kamu Ratih Sang? Awalnya hanya seorang model di
era 90-an, tidak memiliki bakat untuk
menulis, tetapi dia memberanikan menulis karya sastra, hingga tak terhitung
berapa banyaknya tulisan yang sudah di kantongi. Dari puisi, cerpen, novel,
buku agama dan motivasi, itu semua karena keyakinan juga ketekunannya merangkai
kata demi kata. Ketidak takutannya bekerja keras, maka peluang munculnya besar,
sehingga kita juga harus bekerja keras demi memperoleh hasil maksimal.
Keputusan kini berada di tanganmu, jika masih berfikir
pada keragu-raguan, maka bersiaplah untuk menerima kerugian. Menulis itu indah,
memainkan imajinasi itu menyenangkan, dan berkarya itu mudah. Tiada kesulitan
dimana kita berusaha, bersungguh-sungguh, serta membulatkan tekad, maka jalan
mampu di tempuh dengan sendirinya. Selamat mencoba mendahsyatkan dirimu dalam
dunia kepenulisan, semoga terinspirasi! J