Entri Populer

Senin, 20 Oktober 2014

Menjadi Penulis Profesional

Ketika kamu bicara, kata-katamu hanya bergaung ke seberang ruangan atau sepanjang koridor. Tapi ketika kamu menulis, kata-katamu bergaung sepanjang zaman.
( Bud Gardner )
            Banyak orang yang bicara tentang menulis suatu karya sastra, bagaimana tingkat kesulitannya ataupun cara mereka menuangkan pemikirannya dalam serangkaian kalimat. Bahkan ada pula asumsi bahwa menjadi penulis itu tidak menyenangkan, lalu bisakah negeri ini melahirkan buku-buku berbobot bagi generasi bangsa, jika otak-otak tersebut hanya memikirkan sisi kesusahannya?
            Mulailah untuk hal menyenangkan dan berfikirlah pada tantangan yang menghasilkan kesuksesan. Salah satunya dengan menulis! Bagaimana caranya? Awali dengan impian, tekad dan kemauan, maka jalanilah prosesnya seperti pertumbuhan hidup manusia sesuai tahapnhya. Kedua, kuatkanhlah dengan kerja keras dan doa, buanglah semua pemikiran pesimis dalam dirimu. Ketiga, lanjutkan dengan disiplin, sebab lebih banyak orang memiliki bakat daripada disiplin, itulah mengapa disiplin dibayar lebih tinggi. Terakhir, jangan ragu untuk memulai menulis, rajinlah membaca dan bergaul, sehingga apa yang kamu dapatkan mampu menjadi ide pada karya tulismu. Mintalah berbagai pendapat orang lain agar kamu lebih memiliki wawasan luas, jika sudah yakin sebaiknya langsung di kirim ke penerbit.
            Seiring berjalannya waktu, segala yang di tulis akan mengalir begitu saja bagai air sungai mengalir ke lautan. Tetapi bagi sebagian orang memunculkan ide itu susah, oleh karenanya perbanyaklah membaca, menjawab pertanyaan dari orang lain, berdiskusi dengan orang lain dan peka terhadap lingkungan sekitar. Maka secara perlahan ide-ide baru akan bertaburan di dalam pemikiranmu. Lantas bagaimana akan nyaman menulis, jika bakat adalah kesabaran yang panjang? Tidak perlu gelisah, tanpa bakatpun kita bisa menjadi penulis. Lokasi yang sesuai keadaan hati, peralatan kepenulisan, serta menghindari kejenuhan, dengan sendirinya melahirkan kenyamanan untuk menulis.
            Cukup dengan sikap yang selalu meragukan diri sendiri, kau akan rugi! Beranikanlah dirimu mengambil semua risiko jika tidak menginginkan risiko lebih besar itu ada! Bukan zamannya lagi untuk berputus asa, merasa diri lemah dan tidak memiliki semangat membara. Kita dapat melakukan apapun sesuai kesukaan, termasuk dalam hal menulis, dimana tingkatan kategorinya cukup mudah menurut saya. Tetapi jika cara diatas belum membangkitkan motivasi, maka bayangkanlah keuntungan-keuntungan yang  akan kamu peroleh saat sudah di publikasikan, bahkan terjual banyak.
            Uang memang tidak di bawa mati, tetapi hidup kita membutuhkan uang. Sehingga pekerjaan yang mapan sangatlah penting bagi semua orang. Begitu pula menjadi penulis, raihan keuntungan luar biasa dapat kita raih. Kuntungan finansial (ekonomi), mulai dari penerbit membayar karya kita dan tambahan honor artikel, cerpen, maupun opini yang kini berkisar antara 150.000 sampai satu juta rupiah per naskah. Secara otomatis, pengetahuan kita meningkat, karena ketika menulis pasti muncul permasalahan-permasalahan baru, sehingga membutuhkan pemecahan baru pula. Dengan tulisan, kita mampu berbagi ilmu bersama orang-orang guna menimbulkan kepuasan dan rasa bahagia pada diri. Bahkan lewat tulisan juga, secara tidak  langsung isi hati kita terungkapkap dalam tulisan tersebut. Keuntungan terakhir, demi kepopuleran, orang-orang beralih menulis karya sastra.
            Ungkapan  hati seorang penulis yang penuh ketulusan dan keikhlasan lebih berharga dari sekedar kemewahan duniawi. Apa  masih takut untuk menulis? Rubah pemikiran tersebut dari dirimu, lihat mereka para  penulis besar, berapa keuntungan di dapatkannya? Ratih Sang, Salim A. Fillah, Habiburahman El Shirazy, Andrea Hirata, dan masih banyak lagi, betapa hidupnya luar biasa berkat karya-karya tulisannya. Andapun bisa seperti mereka, yakinlah!
            Taukah kamu Ratih Sang? Awalnya hanya seorang model di era 90-an, tidak  memiliki bakat untuk menulis, tetapi dia memberanikan menulis karya sastra, hingga tak terhitung berapa banyaknya tulisan yang sudah di kantongi. Dari puisi, cerpen, novel, buku agama dan motivasi, itu semua karena keyakinan juga ketekunannya merangkai kata demi kata. Ketidak takutannya bekerja keras, maka peluang munculnya besar, sehingga kita juga harus bekerja keras demi memperoleh hasil maksimal.
            Keputusan kini berada di tanganmu, jika masih berfikir pada keragu-raguan, maka bersiaplah untuk menerima kerugian. Menulis itu indah, memainkan imajinasi itu menyenangkan, dan berkarya itu mudah. Tiada kesulitan dimana kita berusaha, bersungguh-sungguh, serta membulatkan tekad, maka jalan mampu di tempuh dengan sendirinya. Selamat mencoba mendahsyatkan dirimu dalam dunia kepenulisan, semoga terinspirasi! J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar