Entri Populer

Sabtu, 21 Maret 2015

Seperti Rembulan tak Selalu Purnama

1/
Bolehkah aku menawar waktu, untuk semua hal yang tak pasti, bolehkah aku menghancurkan batu, hingga tak terborgol dalam arti? Bagaimana aku menanyakan isyarat? Jika terjawab saja melalui penantian yang berat, ah rasanya hari itu sebuah dilema, menyisakan teka-teki direlung sukma. Bagai perjalanan penuh misteri, selalu saja mencoba berlari, kenyataan ini mungkin sulit, berteman permasalahan yang sulit.

2/
Bagaiman datangnya petang? Kalaulah lantas berubah petang, sungguh aku mulai kehilangan kata, layaknya bulan kehilangan purnama, perlahan tak selamanya rata, ah ini tak bisa berlama. Takdir memang memenangkan segala, namun terkadang melumat layaknya serigala, di keridhoan-Mu aku tanpa apa, yang selalu menolah untuk lupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar